Kacang dan Penyakit Jantung

BRITISH MEDICAL JOURNAL mengungkapkan ternyata mengkonsumsi kacang sangat baik untuk mengurangi penyakit jantung. Bagi yang mengkonsumsi kacang 5 atau lebih seminggu dapat mengurangi sebanyak 50% terhadap resiko jantung koroner. Simak informasi berikut ini:


FDA dan  New England Journal of Medicine  menginformasikan bahwa `soy protein' dapat menurunkan kadar kolesterol yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung.  Juga University of Illinois mengatakan `kedelai' dapat membantu pencegahan 'osteoporosis/pengapuran tulang'.  Juga baik buat wanita yang sudah menopause dan juga proteksi yang baik untuk penyakit kanker dan tumor.

        Mengkonsumsi sebanyak 25 gram `protein kedelai' setiap hari dapat menurunkan penyakit jantung. 25 gram protein tersebut diperoleh dalam 3 gelas susu kedelai.  Setiap gelas susu kedelai berisikan 7 gram protein kedelai.  Tahu/tofu dapat berisikan 5-13 protein untuk setiap potong tahu bilamana sepotong  tahu diasumsikan beratnya kira-kira 85 gram.
        Pilih lebih banyak mengkonsumsi  susu kedelai atau  makan tahu atau tempe agar dapat memperkecil risiko terkena penyakit jantung, kanker, tumor atau pengapuran tulang. 

MENURUT riset yang dilakukan Departemen Pertanian Amerika Serikat, kulit buncis mengandung senyawa untuk menyehatkan jantung seperti yang terdapat dalam berbagai buah-buahan, sayur-sayuran dan anggur merah. Senyawa yang dikenal sebagai flavonoid ini adalah antioksidan yang melindungi tubuh dari penyakit kronis dan efek penuaan.
        “Buncis barangkali merupakan makanan terbaik yang pernah ditanam manusia,” kata Dr. George L. Hosfield, peneliti utama dan orang yang membiakkan tanaman di Michigan State University di East Lansing. Dia menjelaskan bahwa buncis mengandung banyak protein dan serat dan juga berlemak rendah. Sayuran ini juga mengandung vitamin-vitamin dan mineral-mineral penting seperti asam folat, besi, potasium (kalium) dan seng.
        “Dengan bonus tambahan dari potensi antioksidannya, anda mempunyai makanan yang hampir sempurna,” katanya. Antioksidan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal-radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa yang dapat mengubah DNA, molekul-molekul protein, enzim dan sel-sel. Kerusakan yang diakibatkannya dapat menimbulkan penyakit jantung, kanker dan penuaan.
        Menurut Hosfield, riset yang dia lakukan ini dapat mengarah pada pembiakan tanaman buncis dengan kadar flavonoid yang lebih tinggi dibanding yang ditemukan dalam buncis yang tumbuh secara alami.